MembacaTanda-Tanda Karya Taufiq Ismail. Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita. Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kita mulai merindukannya. Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya
Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Kamis, 15 Oktober 2020 1048 KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOSastrawan Taufiq Ismail membacakan puisi saat Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Partai Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin 14/1/2013. Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail - Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Membaca Tanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangandan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kita mulai merasakannya Kita saksikan udara abu-abu warnanyaKita saksikan air danau yang semakin surut jadinyaBurung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan rantingRanting kehilangan daunDaun kehilangan dahanDahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksid itu menggilas paru-paru Kita saksikanGunung membawa abuAbu membawa batuBatu membawa linduLindu membawa longsorLongsor membawa airAir membawa banjirBanjir air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tandaBiskah kita membaca tanda-tanda?AllahKami telah membaca gempaKami telah disapu banjirKami telah dihalau api dan hamaKami telah dihujani abu dan batuAllah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca tanda-tandaKarena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tanganakan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kami mulai merindukanya. *
Kamitelah dihalau api dan hama. Kami telah dihujani bubuk dan batu. Allah. Ampuni dosa-dosa kami. Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda. Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan. akan meluncur lewat sela-sela jari. Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas. tapi sekarang kami mulai merindukannya.
Fitri Vanila / Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Fitri Vanila / Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Membaca Tanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kita mulai merasakannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksida itu menggilas paru-paru Kita saksikan Gunung membawa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda? Allah Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani abu dan batu Allah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan akan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kami mulai merindukanya. Siapa yang tidak kenal Taufik Ismail gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah, lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 25 Juni 1935. Taufik Ismail merupakan sastrawan Indonesia yang terkenal, Taufik Ismail tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan. Ia sudah bercita-cita menjadi sastrawan sejak duduk di bangku SMA. Puisi dengan judul Membaca Tanda-tanda karya Taufik Ismail merupakan salah satu dari sekian banyak puisi yang di tulis oleh Taufik Ismail. Beberapa puisi yang ditulis beliau ialah kembalikan Indonesia padaku, mencari sebuah masjid,Malu Aku Jadi Orang Indonesia dan masih banyak lagi. Puisi Membaca Tanda-tanda mengungkapkan kerinduan alam yang dulunya sangat indah,nyaman dan terasa sangat asri kini berubah menjadi rusak oleh tangan-tangan manusia. Taufik Ismail selaku penulis puisi yang berjudul membaca tanda-tanda kini mengajak para pembaca untuk memahami makna dari puisi tersebut. Makna dari puisi di atas ialah kita harus peka terhadap perubahan alam yang semakin lama semakin memperihatinkan. Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Makna dalam bait puisi tersebut yaitu kelalaian kita untuk menjaga alam sekitar, sehingga bencana itupun datang karena tangan-tangan nakal kita. Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas Tapi kini kita mulai merasakannya Pada baris kedua puisi tersebut maksudnya menggambarkan kegelisahan hati pengarang akan terjadi bencana yang sangat besar, dimana manusia menyadari bencana itu hadir karena perbuatan kita sendiri dengan merusak alam. Yang dari awal tak pernah kita rasakan tapi semakin lama efeknya semakin kita rasakan. Pada bait ke empat sering kali mengulang kata “Kehilangan” mengartikan bahwa alam kehilangan keindahannya. Beliau juga banyak mengunakan kata-kata yang berhubungan dengan alam seperti hutan,udara,gunung dan lain sebagainya untuk menyesuaikannya dengan tema alam. Dari puisi membaca tanda-tanda karya Taufik Ismail mengajarkan kita bahwa lebih menghargai alam dan menjaga alam dengan sebaik-baiknya.
PuisiMembaca Tanda-tanda memiliki makna bahwa Taufik Ismail selaku penciptanya mengajak pembaca untuk dapat membaca gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar kita. Pembaca diajak untuk peka terhadap perubahan alam yang semakin lama semakin memprihatinkan keadannya.